JUKNIS 8 KEGIATAN
kegiatan Perkemahan Pramuka Malam Tahun Baru 2019 kurang beberapa hari lagi. sebagai pelengkap dan menambah wawasan kita bersama berikut kami upload Juknis 8 kegiatan yang akan kita laksanakan saat kegiatan.
1. Juknis Pelestarian Mata Air | Download
2. Juknis Komposting | Download
3. Juknis Jurnalisme Lingkungan | Download
4. Juknis Holtikultura | Download
5. Juknis Biopori | Download
6. Juknis Vertikultur | Download
7. Juknis Koservasi Hijau | Download
8. Juknis Biotilik | Download
Semangat Berkarya Kakak., jangan lupa bahagia..
ID Card Kegiatan
sebagai penambah semangat buat kegiatan kita, ini kakak membagi link download ID Card peserta. untuk keterangan dan deskripsi tentang ID Card ada di dalam file tersebut.
langsung saja kakak download pada link dibawah ini....
ID Card Peserta disini
Berkas Kelengkapan Kegiatan KKT
Salam Pramuka..
berikut beberapa berkas untuk mensukseskan kegiatan Perkemahan Pramuka Malam Tahun Baru 2019 dan beberapa berkas yang sudah kami revisi.
Perlengkapan Peserta REVISI disini
Perlengkapan Sangga REVISI disini
SIOT Peserta disini
Jadwal Kegiatan disini
Info lebih lanjut bisa hubungi pendamping masing-masing.
tetap jaga semangat dan senyuman ya dek..
kakak selalu mencintai kalian.
sampai ketemu di kegiatan.
Wassalamualaikum..
PERLENGKAPAN PESERTA DAN SANGGA PPAT 2018
salam Pramuka
sebagai persiapan buat kakak-kakak untuk Perkemahan Pramuka Malam Tahun Baru 2019 berikut kami lampirkan perlengkapan peserta dan sangga. silakan di download di bawah ini..
perlengkapan Peserta
perlengkapan Sangga
Bukan tanah surga
TABAH, TANGGUH, dan TAK PUTUS ASA.
Sudah lebih kurang 2,5 tahun saya pasif dikeikutsertaan organisasi. Vacum, but it's vacum of power. Dulu, hampir setiap minggu berkegiatan di alam terbuka seperti ini. Selalu ada hal yang ingin di explorasi. Panggilan jiwa untuk selalu ingin berbagi apa yang saya miliki, kepada mereka yang merasa butuh.
Saya bukanlah orang kaya harta, bukan juga orang pintar, bukan pula orang hebat yang bisa membagikan sejuta pengalaman hidupnya kepada orang lain.
Namun, terlepas dari itu semua.. Sejatinya saya ingin selalu meningkatkan lifeskill saya. Terus mengasah apa yang sudah ditanam oleh pembinaku dari usia sekolah dasar. Mungkin, saat ini adalah saatnya untuk kembali terjun ke dunia yang dulu..
Menambah jam terbang, dan mengepakkan sayap pengalaman selebar dan setinggi-tingginya..
Ya Allah, hamba butuh tuntunan-Mu.
Berikan syafaat dan hidayahMu disetiap langkah ku.
Berikan kekuatan fisik dan rohani bagi hambaMu,
agar senantiasa tetap bisa TABAH, TANGGUH, dan TAK PUTUS ASA.
by : Kak Zainul Abidin (DK Scoutnema)
Daftar Nama Sangga dan Pendamping PTA 2018
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam Pramuka ....
Berikut kami beritahukan untuk pembagian sangga dan pendamping di PERKEMAHAN PENERIMAAN TAMU AMBALAN 2018 SMA Negeri Mojoagung untuk Adik kelas 10.
MOHON MAAF UNTUK PENGENJUNG. DI KARENAKAN ADA BEBERAPA DATA YG KURANG SEMPURNA JADI DATA MASIH DALAM PERBAIKAN DAN PENYEMPURNAAN. BAGI YG SUDAH TERLANJUR UNDUH FILE BISAMENUNGGU FILE REVISI DARI KAMI.
Untuk Info lebih lanjut bisa menghubungi pendamping sangga masing-masing.
Terima kasih.
Salam Pramuka ...
Wassalamu;alaikum Wr. Wb.
SBM Bukan Salah Satu Jalan
Saya tidak bermaksud melukai hati siapapun di sini, cuman sekedar berbagi. Rejeki gak ke mana, terus diperjuangkan. Saya sudah 2x buka web dg tulisan MAAF 😁Kalau gagal, saya dulu? Nangis pasti. Sekujur tubuh rasanya panas. Saya sudah sering buka web dan dapat tulisan MAAF, tapi tetep aja mewek tiap kali tau kenyataannya. Sakit hati itu pasti, hancur, merasa saya memang sangat buruk hingga tak ada satupun yg mau menerima saya. Tapi hanya sampai situ saja, saya tidak kapok untuk terus mencoba, saya dulu tidak putus asa. Ya meskipun harus gap year. Yang penting adalah percaya pada diri sendiri. Kalau memang tidak diterima, ya sudah berarti memang bukan rezeki dan bukan jodohnya. Dicoba terus, cari jalan lain. Ambil setiap kesempatan, krn kita tidak tau kesempatan mana yg akan menjadi jawaban doa kita.
Haduh, saya sebenarnya juga bingung bagaimna kasih motivasi. Saya hanya ambil dari bagaimana saya dulu menyikapi banyak kegagalan.
Wah alhamdulillah kalo ada yg termotivasi grgr aku. Kuncinya dek, jangan padamkan semangat kamu, tetap jaga nyala api cita2 mu, segelap apapun, sesulit apapun keadaan, mau itu tertunda atau dihalangi, tetap peecaya bahwa kamu bisa mewujudkan cita2 kamu, meskipun nyala api itu sangat kecil. Jangan lupa terus berdoa dan terus rayu Allah..
Mengukir Kenangan Untuk Bekal Petualangan
Hari ini adalah masa-masa langka. Waktu-waktu dimana kami bisa menumpahkan kerinduan atas celoteh yang telah tertoreh tiga tahun lamanya. Yang sekarang sudah amat sulit lagi untuk kami ketemukan. Ya, hari ini aku dan kesepuluh sahabat baikku ditambah satu Pembina PRAMUKA SMPku dulu akan berpetualang. Mengexplore Jombang yang katanya nggak ada apa-apanya.Yang membuat kian banyak warganya menghabiskan banyak uang untuk plesir mencari keindahan alam. Hari ini akan kami buktikan, seberapa benar anggapan itu.
****
Jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan. Itu artinya kami telat setengah jam untuk berangkat menuju tempat petualangan kami. Seperti biasa, guide kami hari ini adalah Kak Teguh. Orang yang paling tahu seluk beluk Jombang. Orang yang paling tahu segala arah dan jenis jalan. Dari jalan raya sampai jalan tikus. Orang yang paling tahu posisi warung makan yang paling enak tapi mahal, hingga yang paling murah asal kenyang. Hehehe. Terkadang kami sampai geleng-geleng kepala atas pengetahuan Kak Teguh.
Hari ini adalah hari spesial bagi aku dan Elok. Hari dimana kami merayakan syukuran bersama teman-teman tercinta. Ya, syukuran atas bertambahnya usia kami. Enam belas tahun. Tanggal ulang tahun kami memang hampir bersamaan. Di Bulan Pebruari, dia tanggal dua puluh dua, aku dua puluh empat. Ada satu lagi teman kami yang tanggal lahirnya hampir bersamaan, dua puluh Pebruari; Banda.
****
Jombang sudah maju. Banyak jalan-jalan yang sudah tertutup aspal. Nyaman saat dilintasi. Apalagi untuk sekelas mobil-mobil bagus. Tapi jangan harap bisa mengikuti jejak kami jika pembaca menggunakan mobil untuk berpetualang ke tujuan kami. Serius, jangan. Berangkat dengan sepeda motor, itu sudah cukup untuk menikmati sebagian dari petualangan kami. Jalan yang bergelombang, lebih dari itu. Kau tahu aspal yang sudah rusak? Ya. Berlubang, penuh batu, gronjal-gronjal. Tapi itulah sensasinya. Jalan yang seperti itu membuat kami serasa mengendarai kuda, apalagi ditambah dengan banyaknya genangan air hujan. Basah pula celana kami. Heheheh
Landscape pedesaan sungguh sempurna di sepanjang perjalanan. Sawah membentang indah, bukit-bukit kapur di kejauhan, hingga siluet kehidupn gunung di sudut selatan. Ah satu lagi, langit biru cerah yang sempurna. Sungguh pilihan yang tepat untuk merefresh otak dari kejenuhan siswa SMA.
Tak terasa, empat puluh lima menit kami dimanjakan relief pedesaan Kabupaten Jombang. Here we are, Plandaan. Kami mulai memasuki areal sepi. Jalan aspal yang mulus, namun di sisi kanan dan kirinya penuh semak. Pohon-pohon tinggi menjulang. Mulai panas, namun sejuk di mata.
Kalipadas. Tempat wisata yang di depannya ada bumi perkemahan. Tempat ini sudah dibangun indah, namun terbengkalai. Nampak rumput-rumput liar yang sudah tumbuh menggeliat. Mainan bebek air yang rusak ditinggal begitu saja. Pendopo yang dibiarkan kotor, tak terawat, amat sayang. Ah, begini memang kegemaran yang sudah membudaya. Pandai membuat, tak pandai merawat. Sudah menggelontorkan banyak uang untuk fasilitas wisata, namun tak mau mengelolanya dan membuatnya semakin besar. Entahlah siapa yang musti disalahkan. Pemerintahkah, atau warga sendiri yang merusak. Sosialisasi dan promosi perlu digalakkan untuk memperkenalkan tempat-tempat seperti ini. Potensi wisata yang bisa menunjang perekonomian warga, juga untuk pemerataan, apalagi di daerah yang terpencil seperti ini.
Terlepas dari itu, kami tetap berusaha menikmati petualangan ini. Lapar. Ah, waktu yang tepat untuk menyantap bekal kami. Lihatlah, sekian banyak sajian yang kami bawa, cukup menggugah selera. Ya setidaknya karena kami lapar. Heheheh.
Makan bersama seperti ini adalah salah satu mozaik kenangan masa SMP yang aku rindukan. Kebersamaan di dunia organisasi yang membesarkan kami. Dalam cerita yang indah. Tak selalu menyenangkan, namun cukup membuat kami memiliki dasar pengalaman. Organisasi ini adalah keluarga kedua kami. Sudah banyak peluh yang menetes saat kami berkegiatan bersama. Banyak tawa renyah yang terdengar kala kami bersama. Entahlah, amat cinta aku pada mereka; keluarga kedua.
****
Makan selesai. Perjalanan kami masih panjang. Masih di wilayah yang sama. Kami harus naik turun bukit. Panas mulai mendera. Jalan juga sudah tak bersahabat. Kali ini kami sudah melintas di tengah-tengah bukit kapur yang terbelah oleh aspal. Sawah masih membentang. Rumah-rumah warga yang tampak senggang. Jauh sekali, belum pernah ke sini. Kami melintasi jembatan goyang. Subhanallah sekali rasanya. Sepeda motor pertama melintas, aku urutan kedua. Ah, salah langkah. Jantung berdebar. Rasanya bergoyang-goyang. Harusnya kutunggu dulu hingga geliat jembatan ini berhenti, baru saat yang tepat untuk aku lintasi. Tapi taka apa, sensasi tersendiri bisa bergoyang bersama sepeda motor berpenumpang dua. Heheheh
Belum habis rasa takjub akan pengalaman pertama melintasi jembatan goyang, kami sudah disuguhi jalan liat yang cocok untuk offroad. Sisi kanan kami adalah tebing kapur, sisi kiri kami adalah jurang. Sekitarnya sejuk, tampak banyak kayu melapuk. Ekstrem sekali. Cukup lama kami melintasi jalan ini. Bukan karena jauh, namun medan yang becek dan liat hingga menahan laju roda sepeda motor. Alamat sepulang dari sini kami harus segera mencuci motor jika tak mau diomeli orang tua.
Akhirnya kami sampai di ujung jalan. Nampak sebuah jembatan besi tanpa pegangan. Yang di bawahnya mengalir sungai coklat yang nampak lebar. Kami harus melintasi jembatan ini untuk sampai di sisi lain, seberang sana. Grand Canyonnya Jombang. Ya, kami berada di Kedung Cinet, atau nama lainnya adalah “Cinet Adventure Forest”. Lihatlah di bawah sana, batu besar yang reliefnya dilukis air. Nampak indah, ingin rasanya turun untuk bermain-main di sana. Namun sayang, saat itu sedang musim penghujan. Air sungai sedang bervolume besar. Ya mau tidak mau kami hanya bisa menikmati dari atas sini. Cukuplah bagi kami untuk sekedar berfoto ria di sini.
Satu jam berada di sini, cukup membuat kami tenang. Kami turun ke sisi sungai. Ada gubuk kecil, cukup untuk kami duduk bersama membicarakan tentang cita-cita di masa depan. Amat senang bisa bersenda gurau di sana. Kami berbicara satu persatu, apa yang kami cita-citakan, harapan-harapan besar. Kami tak tahu, mustahil atau tidak. Yang jelas, membicarakan cita-cita dengan orang lain cukup memberi kami kekuatan untuk bersama-sama sukses menggapai apa yang kami inginkan.
Berpetualang seperti ini sudah cukup membuat kami sadar. Teramat beruntung kami lahir di tanah ini. Negeri Indonesia, juga Jombang tercinta. Tanah inilah yang menjadi tempat tumpah darah kami, membesarkan kami dengan kearifan budaya local, sopan santun juga tindak tanduk yang diajarkan. Tak lepas juga pelajaran dari alamnya. Apalagi memiliki sahabat-sahabat yang luar biasa seperti teman-temanku ini. Jombang yang kaya budaya, kaya akan alam indahnya, juga kaya akan kenangan. Teruntuk kami, bila sudah di perguruan tinggi nanti. Jauh-jauh dari Jombang adalah kerinduan hati menaut asa pada rangkaian mozaik kenangan.
Veny Alivionita Sari. Berkelahiran Jombang, 24 Pebruari 1998. Salah satu pelajar di SMAN Mojoagung dan duduk di kelas XI. Menyukai sastra sejak SD berkat didikan guru kesayangan; Bu Siami
Catatan Akhir Sekolah
Tidak pernah ada kata mudah dalam setiap perubahan.
Baiklah, aku belum sepenuhnya berubah. Dari tahun ke tahun, masih banyak hal yang selalu aku pelajari ulang. Terutama dalam urusan agama.
SCOUTNEMA adalah saksi untuk setiap perubahan kecil yang terjadi dalam diriku. Dalam keluarga ini, aku menemukan nafas gerakanku. Alasan sesungguhnya untuk apa aku hidup di dunia ini. Ada nyawa dakwah dalam keluarga ini, dakwah bil hal yang juga aku pelajari di bangku kuliah. Terkadang aku sadar hanya terfokus pada eksistensi, tapi di tempat ini, akulah yang sejatinya belajar.
Aku malu, pada adik-adik yang melihatku sebagai contoh, sedangkan aku masih sangat kurang dalam menjadi seorang teladan. Mereka yang lebih dulu mendekatkan diri pada Al-qur'an, mereka yang lebih dulu menjaga ketaatan terhadap Allah, mereka yang lebih dulu berpasrah pada setiap takdir yang Allah kehendaki.
Hal inilah yang menyentil jiwa seorang desi. Berubah sedikit demi sedikit, berproses untuk menjadi baik. Lebih baik dari diri sendiri di masa lalu.
Terimakasih @scoutnema sudah menjadi tempat terbaik untuk mengabdikan diri dan belajar untuk lebih baik lagi.
2018-2017-2016-2015-2014-2013
Tidak pernah ada kata mudah dalam setiap perubahan.
Baiklah, aku belum sepenuhnya berubah. Dari tahun ke tahun, masih banyak hal yang selalu aku pelajari ulang. Terutama dalam urusan agama.
SCOUTNEMA adalah saksi untuk setiap perubahan kecil yang terjadi dalam diriku. Dalam keluarga ini, aku menemukan nafas gerakanku. Alasan sesungguhnya untuk apa aku hidup di dunia ini. Ada nyawa dakwah dalam keluarga ini, dakwah bil hal yang juga aku pelajari di bangku kuliah. Terkadang aku sadar hanya terfokus pada eksistensi, tapi di tempat ini, akulah yang sejatinya belajar.
Aku malu, pada adik-adik yang melihatku sebagai contoh, sedangkan aku masih sangat kurang dalam menjadi seorang teladan. Mereka yang lebih dulu mendekatkan diri pada Al-qur'an, mereka yang lebih dulu menjaga ketaatan terhadap Allah, mereka yang lebih dulu berpasrah pada setiap takdir yang Allah kehendaki.
Hal inilah yang menyentil jiwa seorang desi. Berubah sedikit demi sedikit, berproses untuk menjadi baik. Lebih baik dari diri sendiri di masa lalu.
Terimakasih @scoutnema sudah menjadi tempat terbaik untuk mengabdikan diri dan belajar untuk lebih baik lagi.
2018-2017-2016-2015-2014-2013